Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) mengerahkan operasi khusus untuk antisipasi lonjakan kebutuhan energi listrik.
Muchamad Chaliq Fadli, General Manager PLN UID Kaltimra mengungkapkan bahwa salah satu upaya adalah dengan mengaktifkan 95 Posko Siaga Distribusi yang tersebar strategis di kedua provinsi tersebut.
Operasi pengamanan kelistrikan kali ini melibatkan mobilisasi 1.108 personel lapangan, yang bertugas memantau dan merespons setiap dinamika sistem kelistrikan. Chaliq juga menyebut bahwa fokus utama pengawasan tertuju pada 172 titik vital, mencakup gereja, fasilitas umum, hingga sentra keramaian warga.
Berdasarkan data sistem kelistrikan, PLN telah menyiapkan kapasitas pembangkit mencapai 1.382,95 Megawatt (MW) untuk menghadapi prediksi beban puncak pada 25 Desember 2025, yang diperkirakan menyentuh angka 993,8 MW.
“Angka ini menandai kenaikan signifikan sebesar 14 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu. Perhitungan tersebut menghasilkan margin keamanan berupa cadangan daya sebesar 389,15 MW,” jelas Chaliq dalam agenda Media Gathering di Kantor PLN UID Kaltimra, pada Kamis (18/12/2025).
Muchamad Chaliq Fadli, General Manager PLN UID Kaltimra, menegaskan bahwa persiapan komprehensif ini lahir dari perencanaan matang dan sinergi antarlini.”Kami telah memverifikasi kesiapan infrastruktur, personel, dan peralatan pendukung agar distribusi energi listrik tetap stabil sepanjang perayaan Natal hingga malam pergantian tahun,” tegasnya.
Sementara itu, untuk strategi preventif yang diterapkan PLN UID Kaltimra mencakup penguatan jaringan komunikasi dengan berbagai instansi terkait, melalui mekanisme koordinasi berkala dan sistem pertukaran informasi real-time dari lapangan.
Pola kerja sama ini, menurut Chaliq dirancang untuk mempercepat waktu tanggap terhadap situasi darurat sambil mempertahankan kontinuitas layanan kelistrikan bagi masyarakat.
Di sisi lain, untuk layanan pengisian kendaraan listrik juga masuk dalam skema kesiapan operasional jelang Nataru 2025/2026 ini.
Sebanyak 72 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di 58 lokasi wilayah Kaltim dan Kaltara dipastikan beroperasi nonstop selama 24 jam. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan penuh bagi mobilitas pengguna kendaraan berbasis baterai selama libur panjang akhir tahun.
“Melalui kesiapan menyeluruh dan kolaborasi yang terjalin kuat, PLN bertekad memastikan aliran listrik tidak terputus sehingga masyarakat bisa merayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh ketenangan dan kekhusyukan,” tegasnya.
Sementara untuk wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) sendiri, telah terinstal alat yang dikhususkan untuk mencadangkan pasokan listrik, yakni PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) dan BESS (Battery Energy Storage System).
Dua alat yang telah terinstal tersebut bertujuan untuk memastikan listrik di kawasan penting itu tidak terganggu.
“Untuk memastikan kelistrikan di IKN itu tidak terganggu meskipun seluruh Kalimantan ini padam. Jadi seandainya ada satu hal yang disebut blackout, masih ada PLTD disana yang bisa mem-backup Istana Presiden maupun Istana Wakil Presiden supaya listriknya tidak padam,” jelas Choliq.
Adapun BESS tersebut diketahui berkapasitas 8 MegaWatt (MW), untuk mendukung keandalan pasokan listrik di KIPP IKN, termasuk Istana Negara.
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Kaltimra, Darry Giovanno menjelaskan bahwa BESS yang telah beroperasi selama tiga bulan ini difokuskan untuk membackup sistem kelistrikan Istana Negara.
“PLN menghadirkan salah satu solusi lagi yang berhubungan dengan kelistrikan khususnya bagi kawasan inti pusat pemerintahan Ibu Kota Nusantara yaitu adalah BESS atau Battery Energy Storage System dengan kapasitas 8 MegaWatt,” ujarnya saat menunjukkan teknologi tersebut, yang berada di wilayah IKN, pada Selasa (16/12/2025).
Darry menegaskan bahwa kehadiran BESS ini dapat menjamin keandalan kelistrikan di Istana Negara. Apabila terjadi gangguan kelistrikan dari sisi transmisi, BESS akan secara otomatis membackup pasokan listrik sehingga Istana Negara tidak mengalami pemadaman atau kedipan.
“Jadi dengan hadirnya BESS ini sistem kelistrikan dan keandalan kelistrikan di Istana Negara dapat kami jamin keandalannya,” kata Darry.
Ia menambahkan, sistem ini bekerja secara otomatis tanpa perlu personil standby di lokasi. BESS dipantau langsung oleh tim pengatur sistem di Balikpapan dan beroperasi 24 jam penuh.
Darry menjelaskan bahwa saat ini kawasan IKN dan KIPP sudah masuk dalam sistem kelistrikan Kaltimra melalui supply transmisi dari gardu induk atau GIS 4 yang berada di sebelah BESS. BESS berfungsi sebagai backup tanpa mengubah sistem kelistrikan yang sudah ada.(Chandra/ARIE)













